Sejarah Pemberontakan PRRI dan Permesta 1958
Sejarah pemberontakan PRRI dan Permesta merupakan salah satu dari 16 pemberontakan setelah Indonesia merdeka. Pemberontakan PRRI /Permesta disebabkan oleh adanya hubungan yang tidak harmonis antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
Pemberontakan terjadi di Sumatra dan Sulawesi yaitu tentang otonomi daerah dan keuangan antara pusat dan daerah. Dari permasalah tersebut timbul sikap tidak puas yang mendapatkan dukungan dari para perwira militer.
Perwira militer tersebut kompak membentuk dewan daerah sebagai berikut :
Letnan Kolonel Ahmad Husein memproklamasikan berdirinya Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Sang Letnan memproklamasikan bersama Perdana Menteri Syafruddin Prawiranegara pada tanggal 15 Pebruari 1958.
Pemberontakan ini berhasil dihadapi oleh Pemerintah Indonesia pada Operasi 17 Agustus 1958. Operasi ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Ahmad Yani. Operasi yang bertujuan untuk mengahancurkan kekuatan pemberontak dan campur tangan asing ini berhasil digagalkan dan dihancurkan.
Pemberontakan Permesta berhasil digagalkan dan dihancurkan oleh Pemerintah Indonesia melalui Operaso Merdeka. Operasi ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Rukminto Hendraningrat. Peristiwa pemberontakan ini sangat sengit karena adanya campur tangan Negara Amerika Serikat yang mempersenjatai pemberontak.
Selain mempersenjatai pemberontak, Amerika Serikat memberikan bantuan militer berupa prajurit dan sejumlah pesawat udara. Namun Pesawat AUREV (Angkatan Udara Revolusioner) yang dikemudikan oleh prajurit Amerika Serikat berhasil dijatuhkan oleh Pasukan militer pemerintah pada tanggal 18 Mei 1958 di atas Kota Ambon.
Pemberontakan Permesta da PRRI berhasil ditumpas dan dihancurkan pemerintah RI pada Agustus 1958. Pada tahun 1961, pemerintah memberikan kesempatan bagi para anggota sisa permesta dan PRRI untuk bergabung kembali ke dalam pemerintah Republik Indonesia.
Demikian pembahasan mengenai Pemberontakan PRRI dan Permesta. Semoga menambah pengetahuan teman-teman semua sebagai warga Negara Indonesia.
Pemberontakan terjadi di Sumatra dan Sulawesi yaitu tentang otonomi daerah dan keuangan antara pusat dan daerah. Dari permasalah tersebut timbul sikap tidak puas yang mendapatkan dukungan dari para perwira militer.
Perwira militer tersebut kompak membentuk dewan daerah sebagai berikut :
- Dewan Banteng yang dibentuk di Sumatra Barat oleh Letnan Kolonel Ahmad Husein pada tanggal 20 Desember 1956.
- Dewan Gajah yang dibentuk di Sumatra Utara oleh Kolonel Maludin Simbolon pada tanggal 22 Desember 1956.
- Dewan Garuda yang dibentuk oleh Letnan Kolonel Barlian pada pertengahan bulan Januari 1957.
- Dewan Manguni yang dibentuk di Manado oleh Mayor Somba pada tanggal 17 Pebruari 1957
Pemberontakan PRRI
Pemberontakan PRRI terjadi pada tanggal 9 Januari 1958. Pada tanggal tersebut tokoh-tokoh militer mengadakan pertemuan di Sumatra Barat tepatnya di Sungai Dareh. Mereka membahas tentang pembentukan pemerintahan baru dan hal-hal yang terkait dengan pemerintahan baru.Letnan Kolonel Ahmad Husein memproklamasikan berdirinya Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Sang Letnan memproklamasikan bersama Perdana Menteri Syafruddin Prawiranegara pada tanggal 15 Pebruari 1958.
Pemberontakan ini berhasil dihadapi oleh Pemerintah Indonesia pada Operasi 17 Agustus 1958. Operasi ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Ahmad Yani. Operasi yang bertujuan untuk mengahancurkan kekuatan pemberontak dan campur tangan asing ini berhasil digagalkan dan dihancurkan.
Pemberontakan Permesta
Pemberontakan Permesta atau Piagam Perjuangan Rakyat Semesta terjadi di Sulawesi. Permesta dibentuk oleh Dewan Manguni dan tokoh-tokoh militer Sulawesi pada tahun 1958. Peristiwa ini dipelopori oleh Letnan Kolonel Ventje Sumual dan Panglima Wirabhuana dari tokoh militer.Pemberontakan Permesta berhasil digagalkan dan dihancurkan oleh Pemerintah Indonesia melalui Operaso Merdeka. Operasi ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Rukminto Hendraningrat. Peristiwa pemberontakan ini sangat sengit karena adanya campur tangan Negara Amerika Serikat yang mempersenjatai pemberontak.
Selain mempersenjatai pemberontak, Amerika Serikat memberikan bantuan militer berupa prajurit dan sejumlah pesawat udara. Namun Pesawat AUREV (Angkatan Udara Revolusioner) yang dikemudikan oleh prajurit Amerika Serikat berhasil dijatuhkan oleh Pasukan militer pemerintah pada tanggal 18 Mei 1958 di atas Kota Ambon.
Pemberontakan Permesta da PRRI berhasil ditumpas dan dihancurkan pemerintah RI pada Agustus 1958. Pada tahun 1961, pemerintah memberikan kesempatan bagi para anggota sisa permesta dan PRRI untuk bergabung kembali ke dalam pemerintah Republik Indonesia.
Demikian pembahasan mengenai Pemberontakan PRRI dan Permesta. Semoga menambah pengetahuan teman-teman semua sebagai warga Negara Indonesia.
0 Response to "Sejarah Pemberontakan PRRI dan Permesta 1958"
Posting Komentar